Wednesday, September 25, 2019

Kunjungan saya ke empat kali ke Parlemen Belanda. Rekaman Video.


Rekaman video kunjungan saya ke empat kali ke Parlemen Belanda (Tweede Kamer), tanggal 9 Oktober 2013. 
Lihat:


Saya memimpin delegasi Komite Utang Kehormatan Belanda ( KUKB). Kami diterima oleh dua anggota Parlemen Belanda, yaitu Angelien Eijsink dari PvdA (Partai Buruh/partai pemerintah) dan Harry van Bommel dari SP (Partai Sosialis/partai oposisi). 

Saya menyampaikan a.l. masalah Belanda sampai sekarang tidak mau mengakui de jure kemerdekaan RI 17.8.1945.

(Sebagian besar rakyat Indonesia tidak mengetahui, bahwa hingga saat ini, September 2019, pemerintah Belanda tidak mau MENGAKUI DE JURE KEMERDEKAAN REPUBLIK Indonesia 17 AGUSTUS 1945.

Saya juga menyampaikan peristiwa pembantaian di desa Galung Lombok di Sulawesi Barat tanggal 1 Februari 1947.

Pembantaian dilakukan oleh anak buah Westerling dari pasukan elit Depot Speciaale Troepen.

Saya mengusulkan diselenggarakannya SEMINAR BERSAMA, membahas sejarah hubungan RI - Belanda.

***

Friday, September 13, 2019

10 NOVEMBER 1945. MENGAPA INGGRIS MEMBOM SURABAYA? Wawancara.

Rekaman wawancara saya di BRAVOS RADIO/Tv hari Kamis 12 September 2019.


Link di youtube:


RINGKASAN:

Sebagian besar rakyat Indonesia tidak mengetahui akar permasalahan, mengapa terjadi pemboman yang dilakukan oleh tentara Inggris, yang dimulai pada 10 November 1945.

Tanggal 9 November 1945, Mayor Jenderal Robert Mansergh, Panglima Divisi 5 tentara Inggris mengeluarkan ULTIMATUM yang isinya a.l.

1. Pihak Indonesia melanggar gencatan senjata, 

2. Pihak Indonesia telah membunuh Brigjen Mallaby secara licik.

Ini ALASAN yang digunakan oleh tentara Inggris sebagai pembenaran untuk “menghukum”  rakyat Surabaya, dengan mengerahkan semua kekuatan yang berada di bawah komando Mayjen. Robert Mansergh, baik darat, laut maupun udara.

Itu adalah pengerahan pasukan terbesar yang dilakukan oleh Inggris setelah berakhirnya Perang Dunia II.

Inggris mengirim Divisi 5 dari _British-Indian Division_ yang sangat terkenal, yang telah mengalahkan Jenderal (Generalfeldmarschall) Erwin Rommel, perwira Jerman yang legendaris, dalam pertempuran di El Alamein, Afrika Utara.

Jumlah tentara Divisi 5 sekitar 24.000 orang.

Pasukan darat ditambah dengan 5.000 tentara dari Brigade 49 dari Divisi 23 yang sebelumnya dipimpin oleh Brigjen AWS Mallaby.

Pasukan penyerangan Mayjen Mansergh diperkuat dengan satu Skuadron pesawat tempur, pesawat pembom dan kapal2 perang. 

***

PENELITIAN YANG SAYA LAKUKAN BERHASIL MEMBUKTIKAN, BAHWA GENCATAN SENJATA DILANGGAR OLEH PIHAK TENTARA INGGRIS.


ADA KESAKSIAN DARI CAPTAIN SMITH, YANG BERADA DI DALAM MOBIL BERSAMA BRIGJEN AWS MALLABY.



CAPTAIN SMITH MENUTURKAN DETIK2 TEWASNYA MALLABY.



ADA KESAKSIAN KAPTEN IMAM SOETRISNO TRISNANINGPROJO, YANG MELIHAT KEJADIAN TEWASNYA MALLABY DARI JARAK YANG SANGAT DEKAT. 


Kalau kedua alasan tersebut tidak benar, berarti ada alasan2 lain yang membuat tentara Inggris sangat marah dan melakukan pemboman secara membabi-buta yang mengakibatkan tewasnya sekitar 20.000 rakyat Surabaya, sebagian terbesar adalah penduduk sipil ... non-combatant. Termasuk wanita dan anak-anak.

DIJELASKAN DALAM WAWANCARA INI, ALASAN2 LAIN YANG TIDAK DIUNGKAP OLEH PIHAK INGGRIS SELAMA INI.

***

Tanggal 10 November 1999 saya bersama sejumlah Angkatan '45 MENUNTUT PEMERINTAH INGGRIS MEMINTA MAAF ATAS PEMBOMAN SURABAYA.

Tanggal 27 Oktober 2000 kami menyelenggarakan Seminar Internasional di LEMHANNAS RI dengan judul The Battle of Surabaya November 1945. Back Ground and Consequences. 

Duta Besar Inggris Richard Gozney hadir dalam Seminar tersebut dan menyampaikan pernyataan. (Lihat:

***

Saya mengemukakan adanya PEMALSUAN SEJARAH, yaitu seolah-olah ada pasukan Cina, "TKR Chungking berbendera Kuomintang" yang berperang di pihak Indonesia melawan “belanda.”

Pemalsu sejarah juga mencap Bung Tomo sebagai RASIALIS ANTI CINA.


***

Direncanakan untuk menerbitkan ulang buku 10 NOVEMBER 1945. MENGAPA INGGRIS MEMBOM SURABAYA?

***
 

Monday, September 02, 2019

DARI SEJARAHNYA IBUKOTA TIDAK BOLEH DIPINDAH DARI JAKARTA. Wawancara di Bravos Radio.

Wawancara saya di Bravos Radio hari Sabtu, 31 Agustus 2019.



########

RINGKASAN.

Dalam wawancara ini, saya menyoroti rencana pemindahan Ibukota terutama dari segi kesejarahan dan hukum/Undang2 No 10 thn 1964 mengenai penetapan Jakarta sebagai Ibukota NKRI.

Dari segi nilai2 sejarahnya, STATUS IBUKOTA TIDAK BOLEH DICABUT DARI JAKARTA. 

Yang boleh dilakukan adalah memindahkan Pusat Administrasi Pemerintahan, seperti a.l. Malaysia, yang memindahkan Pusat Pemerintahan ke Putrajaya, sedangkan Kuala Lumpur tetap sebagai Ibukota Malaysia.


********

Saya juga menyampaikan pendapat saya mengenai masalah Papua, karena ada yang berpendapat, bahwa eskalasi konflik Papua hanyalah pengalihan isu untuk rencana pemindahan Ibukota. 

Mengenai masalah Papua, sudah saya tulis dalam buku INDONESIA TIDAK PERNAH DIJAJAH, yang saya terbitkan tahun 2017.

Saya tulis, bahwa dalang pemecah-belah NKRI ada di Den Haag Belanda.

Dirancang sejak tahun 1990, setelah Perang Dingin _(Cold War)_ berakhir. 

Saya tulis a.l. bahwa skenario untuk memecah-belah NKRI didisain di Belanda sejak tahun 1990, dengan didirikannya organisasi yang mirip PBB, yang dinamakan Unrepresented Nations and Peoples Organization (UNPO).

Tujuan UNPO adalah membantu anggota-anggotanya mencapai kemerdekaan.

UNPO dideklarasikan pada 11 Februari 1991. yang sudah menjadi anggota pada saat deklarasi adalah OPM, GAM dan RMS. Timor Timur menyusul menjadi anggota pada bulan Januari 1993.

Keberhasilan UNPO pertama adalah memisahkan Timor Timur dari NKRI tahun 1999. 

Keberhasilan UNPO ini berkat kerjasama dengan ANTEK2 DAN KAKITANGANNYA DI INDONESIA!.

Saya telah tulis juga, bahwa sasaran berikutnya untuk dipisahkan dari NKRI adalah PAPUA, dengan pola yang sama ketika memisahkan TimTim dari NKRI.

Sebagian dari bangsa Indonesia yang *TIDAK BELAJAR DARI SEJARAH,* terperangkap dalam jebakan konspirasi internasional dan nakin memperuncing situasi yang menjurus kepada KONFLIK HORISONTAL. 

Kemudian untuk "membasmi" pendukung OPM, dilakukan pendekatan militer/kekerasan.

Sejarah dunia telah menunjukkan dan membuktikan, bahwa pendekatan keamanan/militer dan kekerasan, TIDAK PERNAH DAPAT MENYELESAIKAN MASALAH SOSIAL.

Yang sangat dikuatirkan adalah, *diciptakan kondisi* yang akan menjurus kepada tragedi "SANTA CRUZ KEDUA."

Inilah yang dikehendaki oleh para dalang di Den Haag, belanda, karena akan mempercepat ikut-campurnya PBB dan ABDACOM/UNPO. 

Untuk apa Amerika Serikat sejak beberapa tahun menempatkan 25.000 marinir di Darwin, Australia Utara? Hanya butuh sekitar 1 jam untuk diterjunkan ke Papua, guna "melindungi" warga Amerika di Freeport.

Setelah itu, pemisahan Papua dari NKRI hanya masalah waktu saja.

Kemudian masih ada dua anggota UNPO yang akan dipisahkan dari NKRI, yaitu RMS dan ASNLF (Aceh Sumatera National Liberation Front). 

GAM keluar dari UNPO setelah perdamaian Helsinki tahun 2005.
ASNLF menjadi anggota UNPO tahun 2012.

Maka, NKRI BUBAR ... HARGA MATI.

********